June 20, 2014

rindu ibu

setiap kukenang saat kelahiran
selalu ingin kembali aku dalam pangkuan
sebab tak ada kehangatan
selain hangat belaianmu ibu

bila aku rindu pada sentuhan
selalu kubayang engkau ibu
tak lelah henti berjalan mengusap ubun
dan aku selalu saja ingin memelukmu

ibarat sungai mengalir arus sedari hulu
bertemu pula di bentang muara
bila terasa rindu padamu ibu
mengalir tangis menghanyut doa doa

Juni, 2014

March 24, 2012

denganmu rajaku

bagaimana aku memanggulnya
tanpa keringananmu
lantaran pasir berbilang-bilang
terendam air berdesir-desir

aduhai raja nan maha diraja
ke mana hendak kubawa jiwa
jika bukan karena kehendakmu jua
tak ingin aku sendirian luka  

bagaimana aku memanggulnya
tanpa selimut rajaku
membuai angan merajam badan
melangkah jauh tanpa haluan  

di simpang tiga mungkin perempatan
jalan langkahku terpaku rentan
berbalut debu abu kesunyian
mencarimu rajaku perjumpaan  

: denganmu saja sendirian  

2010

March 23, 2012

perlintasan

mengubur waktu di tempat nan jauh
dalam gemuruh tongkang sungai kapuas yang keruh
aku melihat cermin retak mengambang dalam teduh
hujan yang mungkin nanti akan turun dengan gemuruh

di antara guncangan perahu pindang ikan senangin
lintas perairan di kota ini seperti sebuah keajaiban
alam yang menyediakan semua tapi kita serakah
mengeruk sedalam dalamnya hingga tak bersisa

di masa lalu orang-orang salik dari hilir ke hulu
menapak jejak meruntuhkan batu-batu
layar latar terkembang dalam naungan perahu
dibawa angin laut menyisir arus tanpa beludru

di masa kini orang-orang hilir mudik mencari hulu
mengangkut bara ke tepian
namun tak pernah tahu sesungguh hulu
kecuali jika sudah dipanggil namamu

2012, tepi sungai kapuas

March 18, 2012

raja

tanggalkan padaku yang tertutup padamu
sebab hasratku tak mampu menembusnya

dindingmu tebal dan kokoh
sedang aku bebal dan bodoh  

beri aku jalan
agar tak sesat haluan  

2009

March 15, 2012

lantaran rindu

lantaran rindu pada selain dirimu
jalanku kelok memutar menggiring sedu  
cintamu raja tak pilih tak pandang bulu
bila kudatang nanti padamu aku tak malu  

angin mendesir menggulung ombak mengejar hulu  
jiwaku getir mengukur waktu langkah dekatmu  
lantaran engkau rajaku hujan angin badai pun lalu

debu menutup kelopak mata hatiku
sebab kaulah si mahatahu

2011